Bournemouth terpaksa harus puas dengan satu poin setelah VAR menolak gol kemenangan mereka

Bournemouth terpaksa harus puas dengan satu poin setelah VAR menolak gol kemenangan mereka di waktu tambahan dalam hasil imbang 1-1 atas Newcastle.

Dango Ouattara menanduk bola tendangan sudut Lewis Cook dari sisi kanan, namun setelah tinjauan VAR, dia dinyatakan telah menggunakan tangan kirinya untuk membantu bola melewati garis gawang dan gol tersebut tidak disahkan, yang membuat sang pelatih the Cherries, Andoni Iraola, marah.

Dipimpin oleh Alexander Isak, yang sangat ingin memulai musim dengan baik, Newcastle memulai dengan baik – sampai momentum mereka hilang dan Bournemouth mulai memberikan masalah.

Setelah 37 menit berlalu, tuan rumah – yang telah membentur mistar gawang melalui Antoine Semenyo tidak lama sebelumnya – memastikan keunggulan yang layak atas tim tamu yang pasif. Joelinton dengan mudah memberikan bola kepada Semenyo, yang kemudian memberikan umpan silang kepada Marcus Tavernier.

Semenyo yang tampil impresif nyaris mencetak gol dengan dua peluang, sebelum memberikan umpan kepada Evanilson setelah satu jam pertandingan. Pemain asal Brasil itu berusaha menyambut bola di tiang jauh, namun entah bagaimana gagal mengonversi peluang dengan nilai xG 0,63.

Hal tersebut memberikan kesempatan bagi Newcastle yang semakin percaya diri untuk menyamakan kedudukan, yang mereka lakukan 13 menit sebelum pertandingan berakhir. Umpan silang cantik dari Harvey Barnes melewati semua orang di dalam kotak penalti dan jatuh dengan sempurna ke arah Anthony Gordon, yang tendangan first-time-nya menaklukkan Neto.

Setelah dua penyelamatan gemilang dari Neto, Bournemouth mengira mereka telah memenangkan pertandingan di menit ke-93. Ouattara, di bawah tekanan Dan Burn, melompat dan membungkuk
Gol tersebut terjadi di dalam lapangan, namun atas rekomendasi dari VAR Simon Hooper, Coote menganulir gol tersebut, yang dengan cepat membuat suasana di dalam Vitality menjadi tidak kondusif, saat kedua tim berbagi poin.

Newcastle naik ke peringkat lima di klasemen sementara Liga Primer, dengan Bournemouth turun ke peringkat 14 setelah meraih hasil imbang kedua secara beruntun.

“Saya rasa tidak [mengenai lengan Ouattara]… Saya rasa itu tidak cukup meyakinkan. Saya bisa merasakan rasa sakit sang manajer. Itu lebih terlihat seperti bahu bagi saya.

“Tidak ada sesuatu yang konklusif. Masih ada area abu-abu antara lengan dan bahu. Mereka mengatakan itu adalah bagian ujung lengan baju. Bagi saya, itu lebih terlihat seperti bahu.

“Tidak ada pemain Newcastle yang mengeluh dan saya rasa itu tidak memerlukan intervensi. Itu mengenai bahunya tepat di atas bahu. Itu sangat mengecewakan bagi mereka. Itu terasa lebih seperti bahu daripada lengan.”

“Saya pikir pertandingan telah berakhir karena saya awalnya tidak melihat ada yang salah dengan gol tersebut.

“Kami telah mengalami dua hal. Kami telah mengalaminya untuk kami dan melawan kami dan kami sangat bersyukur untuk momen itu karena kami telah berjuang keras. Apa yang kami dapatkan pada tahap permainan itu adalah poin yang berharga. Namun saya memahami bahwa itu adalah keputusan yang diperdebatkan.

“Saya pikir hasil imbang adalah adil, tetapi Bournemouth mungkin memiliki perspektif yang berbeda. Mereka memang menyulitkan kami dengan serangan-serangan cepat mereka dan saya pikir kami memiliki lebih banyak peluang untuk mencetak lebih dari satu gol,