Read Time:1 Minute, 59 Second

9 NAGA DAN IKN ( INVESTOR BESAR UNTUK PEMBANGUNAN IBU KOTA NUSANTARA )

JAKARTA, DETIKPEDIA.COM – Satu lagi pengembang raksasa tanah air yang berlabel naga properti Indonesia yang dikonfirmasi bergabung dalam kelompok investor di Ibu Kota Nusantara (IKN), yaitu Franky Widjaja, Eka Tjipta Widjaja. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia usai acara Rapat Kerja Nasional Hipmi di ICE BSD, Tangerang, Kamis (18/8/2024). “Yang sudah terlibat proyek itu ada 3 investor besar. Mereka sudah punya konsorsium,” ujar Bahlil.

Artikel ini telah tayang di DETIKPEDIA.COM dengan judul “Para Naga yang Merapat ke IKN, dari Aguan-Anthony Salim hingga Franky Widjaja”, klik Untuk baca : https://detikpedia.com/pimpinan-pik-menyindir-yang-belum-pernah-ke-ibu-kota-nusantara/

1. Agung Sedayu Group dan Salim Group Sugianto Kusuma, pendiri Agung Sedayu Group, dan Anthony Salim selaku pemilik Salim Group, merupakan dua konglomerat Indonesia yang akan berinvestasi di IKN. namun group ini akan berfokus pada kebutuhan hidup di IKN dan sejumlah properti akan ada hotel mall dan juga restoran yang akan di bangun oleh agung sedayu group dan salim group sugianto kusuma tersebut ujar nya .

2. PT Citra Group Kotabaru,Ciputra Group juga akan membangun kawasan hunian terpadu di IKN bertajuk Citra City Nusantara. yang berfokus kepada Kawasan terpadu itu terdiri dari perumahan, hotel, lapangan golf, Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE),

Cek Situs Ini Raksasa properti ini diharapkan memulai pembangunan proyek Citra City Nusantara paling lambat Kuartal IV-2024.

3.Anthony Salim, Ciputra, PT Summarecon Agung Tbk merupakan naga properti yang akan berinvestasi di proyek IKN Berbeda dengan lainnya, PT. summarecon akan berfokus pada pembangunan rumah susun yang bekerja sama dengan pemerintah nantinya” imbuhnya. harapanya akan di pastikan siap huni di 2024 pungkas Haryo. direktur utama summarecon tersebut mengakatan cukup aman dan jelas. “Kami yang membiayai dan membangun, untuk selajutnya pemerintah membayar atau payment availability yang jelas untuk jangka waktu sepuluh tahun konsesi,” ujarnya saat menjawab pertanyaan Kompas.com, dalam paparan publik, secara daring, Kamis (15/6/2023). “Kita tinggal bangun, Pemerintah mencicil 10 tahun. Ini win-win,” cetus Adrianto.